Kerugian Kebakaran Hutan Los Angeles Diperkirakan Tembus Rp 2.447 T

11/01/2025 - 11:58
Kerugian Kebakaran Hutan Los Angeles Diperkirakan Tembus Rp 2.447 T

 

Los Angeles – Los Angeles kembali dilanda kebakaran hutan besar yang menghancurkan ribuan rumah dan membuat banyak orang kehilangan tempat tinggal. 

Perusahaan peramal cuaca Amerika Serikat, AccuWeather memperkirakan kerusakan dan kerugian ekonomi mencapai US$ 135 miliar hingga US$ 150 miliar atau setara Rp 2.200 triliun hingga Rp 2.447 triliun.

"Diperlukan waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan untuk menentukan besarnya kerusakan yang diasuransikan, tetapi kebakaran hutan Los Angeles kemungkinan termasuk di antara kebakaran hutan yang paling merugikan dalam sejarah negara bagian ini," kata Moody's Ratings yang dilansir dari Reuters. 

Raymond James memperkirakan kerugian yang diasuransikan berkisar antara US$ 11 miliar hingga US$ 17,5 miliar. Ia mengatakan bencana itu bisa menjadi kebakaran hutan paling merugikan dalam sejarah Amerika Serikat. 

Analis di Morningstar DBRS memperkirakan kerugian yang diasuransikan melebihi US$ 8 miliar, berdasarkan estimasi awal.


"Perusahaan asuransi utama terbesar di AS telah secara signifikan mengurangi paparan terhadap California karena risiko kebakaran hutan yang mahal dan tidak dapat diukur, dikombinasikan dengan kontrol harga yang ketat di negara bagian tersebut," tulis analis di Jefferies dalam sebuah catatan.

Kebakaran hutan di Los Angeles mulai bisa dikendalikan. Petugas pemadam kebakaran akhirnya bisa memadamkan api dari dua kebakaran hutan besar di sisi timur dan barat Los Angeles pada Jumat, 10 Januari 2025. 

Angin kencang yang memperparah kebakaran selama berhari-hari akhirnya mereda.

Peristiwa tragis ini juga menimpa sejumlah selebriti Hollywood yang rumahnya turut terbakar.

Kebakaran bermula pada Selasa, 7 Januari 2025 di kawasan Pacific Palisades. Dalam waktu singkat, api menyebar hingga ke Malibu dan Santa Monica. 

Hingga Kamis dini hari, Departemen Pemadam Kebakaran Los Angeles (LAFD) melaporkan bahwa Kebakaran Palisades masih belum terkendali. 

Dua kebakaran lain yakni Kebakaran Eaton dan Woodley juga belum bisa dijinakkan. Sementara itu, Kebakaran Lidia berhasil dikendalikan hingga 40 persen dan Kebakaran Hurst baru terkendali 10 persen.

Tragedi ini diperparah oleh kebakaran baru yang muncul pada Rabu malam di beberapa lokasi. Salah satunya adalah Kebakaran Sunset di kawasan Hollywood Hills yang sempat mengancam tempat bersejarah seperti Hollywood Bowl, salah satu destinasi wisata terkenal. 

Pada Kamis pagi, api di lokasi ini akhirnya berhasil dikendalikan dan perintah evakuasi bagi warga setempat dicabut. 

Namun di tempat lain, Kebakaran Sunswept di Studio City meluas dengan cepat hingga membakar rumah-rumah serta semak-semak di sekitarnya sebelum akhirnya dapat dipadamkan sebagian.

Kebakaran-kebakaran ini tidak hanya menghancurkan harta benda warga biasa, tetapi juga melibatkan rumah-rumah selebriti terkenal. Mandy Moore, aktris dari serial "This Is Us," kehilangan rumahnya di kawasan Altadena akibat Kebakaran Eaton.  (*)

Terkait

Saham PT Darmi Bersaudara Tbk diparkir menguat 1,72% ke Rp 590 pada perdagangan sesi I, Kamis (7/12/2023). Selain itu, saham ini mencatatkan level tertinggi Rp 630 dan terendah Rp 560. Sebanyak 23,61 juta saham ditransaksikan, frekuensi 11.103 kali, dan nilai transaksi Rp 14,13 miliar. Adapun sejak awal tahun hingga akhir sesi I tanggal 7 Desember, saham ini melesat 1.080% dari Rp 50. Terpantau di saham ini ada dua investornya dengan porsi jumbo rajin bertransaksi. Mereka adalah Wawan Setyawan dan Aldo Pratama Purnomo. Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) terbaru per 5 Desember, jumlah kepemilikan Wawan Setyawan atas saham KAYU menjadi 120.669.421 saham atau 18,15%. Angkanya bertambah dari data per 4 Desember yang sebanyak 103.090.121 saham atau 15,5%. Sedangkan, Aldo Pratama Purnomo jumlah kepemilikannya berkurang jadi 56.504.300 saham atau 8,5% per 5 Desember. Sebelumnya per 4 Desember, jumlahnya masih 64.965.400 saham atau 9,77%. Meski Wawan Setyawan dan Aldo Pratama Purnomo rajin bertransaksi di saham KAYU tapi identitas lengkap dari keduanya masih minim diketahui publik. Wawan hanya dituliskan berkebangsaan Indonesia dan beralamat di Perumahan YKP Pandugo. Sedangkan Aldo Pratama Purnomo juga berkebangsaan Indonesia dan beralamat di Puri Wahid Komplek Safron Kec. Argomulyo, Salatiga. Darmi Bersaudara (KAYU) pada awalnya bergerak di sektor perdagangan umum produk kayu olahan. Berkantor pusat di Surabaya dan menyewa area pengolahan kayu di Gresik dan Pasuruan. Pada 2015, pendiri perseroan memutuskan berkonsentrasi penuh menjalankan perdagangan ekspor kayu olahan bermerek dagang Darbe Wood dengan bahan baku secara legal diperoleh dari hutan Indonesia. Perseroan adalah salah satu entitas usaha dalam Darbe Group. Per 30 September 2023, Darmi Bersaudara mencatatkan penjualan bersih Rp 5,34 miliar. Turun jauh dari Rp 19,71 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Perseroan juga membukukan laba bersih tahun berjalan Rp 649,66 juta per akhir kuartal ketiga tahun ini. Yang juga menyusut dari Rp 1,39 miliar pada 9 bulan 2022. Per 31 Oktober 2023, PT Darbe Putra Makmur sebagai pengendali menguasai 42,01% saham Darmi Bersaudara (KAYU). Sedangkan, masyarakat nonwarkat menggenggam 50,23% saham. Jumlah pemegang sahamnya sebanyak 5.135 pihak per akhir Oktober. Darmi Bersaudara mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak 4 Juli 2019. Salah satu penerima manfaat akhir dari kepemilikan saham KAYU adalah Nanang Sumartono Hadiwidjojo dan Abdul Haris Nofianto. Nanang Sumartono juga merupakan direktur utama perseroan. Sedangkan Abdul Haris menjabat sebagai komisaris utama perseroan. (*)

© 2025 Politika Online | All rights reserved.